Halal Bihalal di Desa Pinolosian Selatan, Bupati Iskandar Ajak Warga Jaga Tradisi dan Persatuan Lewat Lebaran Ketupat
News Bolaang Uki — Suasana penuh kekhidmatan dan kebersamaan menyelimuti acara halal bihalal masyarakat Desa Pinolosian Selatan (Pinsel), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), yang digelar pada Senin (14/4/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Ketupat Bersatu, Tradisi Menyatukan Generasi” ini menjadi momentum penting untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga serta meneguhkan nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan pasca perayaan Idulfitri.
Dihadiri Pimpinan Daerah Bolsel
Acara yang berlangsung di halaman desa itu dihadiri langsung oleh Bupati Bolsel H. Iskandar Kamaru, S.Pt., M.Si, bersama Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, serta Sekretaris Daerah M. Arvan Ohy, S.STP., M.AP.
Turut hadir pula jajaran pejabat tinggi pratama Pemerintah Kabupaten Bolsel, Camat Pinolosian, kepala desa beserta perangkatnya, tokoh agama, tokoh masyarakat, karang taruna, dan ratusan warga yang datang mengenakan busana lebaran serba putih.
Pesan Bupati: Lebaran Ketupat sebagai Perekat Generasi
Dalam sambutannya, Bupati Iskandar menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada masyarakat Desa Pinolosian Selatan yang masih melestarikan tradisi Lebaran Ketupat, sebuah tradisi turun-temurun yang telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat pesisir selatan Bolsel.
“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, saya mengucapkan Minal Aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga momen halal bihalal ini menjadi ajang mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kebersamaan di antara kita semua,” ujar Iskandar dalam pidatonya.
Ia menegaskan bahwa tradisi Lebaran Ketupat bukan hanya seremonial atau pesta rakyat, tetapi sarat dengan makna religius dan sosial. “Lewat tradisi ini kita diajarkan arti berbagi, saling memaafkan, dan mempererat hubungan antarwarga tanpa memandang perbedaan usia maupun latar belakang,” tambahnya.
Wujud Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa kegiatan seperti ini memperlihatkan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat. “Acara halal bihalal semacam ini menunjukkan bahwa masyarakat Bolsel masih menjaga nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan yang menjadi fondasi pembangunan daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda M. Arvan Ohy menilai kegiatan halal bihalal dan lebaran ketupat dapat menjadi ruang untuk meneguhkan semangat kebersamaan dan kolaborasi. “Membangun daerah tidak cukup dengan program, tetapi juga dengan hati yang bersih dan hubungan sosial yang kuat antarwarga,” katanya.
Tradisi yang Terus Dilestarikan
Acara halal bihalal tersebut berlangsung meriah dengan rangkaian kegiatan seperti doa bersama, tausiyah singkat, dan makan ketupat secara bersama-sama. Warga tampak antusias mengikuti acara yang digelar setiap tahun ini, bahkan beberapa perantau asal Pinolosian Selatan turut hadir untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar mereka di kampung halaman.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, H. Rahman Modeong, menyampaikan bahwa tradisi lebaran ketupat telah dilaksanakan secara turun-temurun dan menjadi simbol persatuan masyarakat Pinolosian Selatan. “Kami bangga karena tradisi ini masih hidup. Setiap tahun, warga dari berbagai kalangan berkumpul, saling memaafkan, dan memperkuat persaudaraan,” ujarnya.
Penutup dan Harapan
Mengakhiri kegiatan, Bupati Iskandar kembali mengingatkan bahwa makna sejati dari lebaran ketupat dan halal bihalal adalah memperbaiki hubungan, menumbuhkan rasa saling menghormati, serta menjaga persatuan di tengah perbedaan.
“Semoga momentum ini menjadi awal baru untuk kita semua dalam membangun Kabupaten Bolsel yang lebih maju, religius, dan sejahtera,” tutupnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah, hiburan musik daerah, serta pembagian ketupat dan hidangan khas lebaran oleh panitia kepada seluruh tamu yang hadir.
